Kamis, 11 Agustus 2011

Perkembangan Alat masak


Orang zaman dahulu harus memasak menggunkan pawon(orang jawa bilang) yang di dalamnya terdapat api dan juga kayu bakar,untuk menjaga api agar tetap menyala harus meniup api menggunakan bambu( yang tengahnya sudah dilubangi).Dan kompor ditaruh di atasnya.Jika menggunakan alat ini pun kita harus tahan dengan asapnya karena  asap ini dapat membuat  dapur kita juga akan menjadi hitam dan membuat mata pedih.

Namun karena perubahan zaman,banyak orang yang lebih memilih kompor  yang menggunakan minyak tanah karena ledih praktis dan tidak membuat mata perih dan juga dapur menjadi hitam.

Namun sekarang masyarakat sudah banyak menggunakan kompor gas(yang apinya dihasilkan elpiji) karena kita hanya perlu memutar tombol untuk membesar dan mengecilkan api.Pemerintahpun sudah memberikan bantuan kepada masyarakat dengan memberi  elpiji 3kg tiap bulannya.Tetapi kompor gas ini mempunyai kekurangan yang salah satunyaa adalah masih sering terjadinya ledakan kompor gas yang memakan korban jiwa dan harta benda.

Perkembangan Alat Hitung



Ketika berdagang orang zaman dahulu, menghitung berapa jumlah harga yang telah dibeli oleh pembeli dengan menggunakan sempoa.Cara menggunakankannya kita harus hafal mana yang tiang ribuan,ratusan,puluhan,satuan,dan sebagainya(seperti gambar di atas).


Namun perkembangan zaman telah membuat masyarakat meninggalkan sempoa dan beralih ke kalkulator yang lebih mudah hanya dengan cara memencet on kemudian menekan  tombol-tombol pada kalkulator(angka-amgka,+,-,x,=) untuk menghitung.

Kemudian sekarang sudah banyak orang yang menggunakan alat ini untuk berdagang. Sebenarnya  alat ini sama seperti kalkulator ketika menghitung hanya saja dengan alat ini kita tidak perlu menulis harga barang  yang dibeli  pembeli karena harga barang itu akan tercetak dengan sendirinya lewat kertas yang ada di atasnya.